fhietz's clock
u'R coMmeNtZ...!!!!
Kamis, 12 November 2009
HARI PAHLAWAN
Ikhhhhh, nggak berasa yachhh bahwa hari nech merupakan Hari Pahlawan yang bertepatan dengan tangggal 10 November…
Lalu apakah loe-loe pade masih mengenang hari Pahlawan ntu? Atau udah melupakan sama sekali Hari Pahlawan. Kalo loe melupakan kasihan sekali. Pasalnya, Hari Pahlawan ntuh meruakan hari bersejarah bagi qta-qta yang sekarang masih menghirup udara and hidup di Indonesia, because end de because Hari Pahlawan ntu khan merupakan hari di mana qta mengenang jasa para pahlawan yang udah gugur doeloen demi mempertahankan negeri yang mereka cintai. Yach nggak guys?!
Bahkan, khabarnya, para pahlawan ntu udah matian-matian mempertahankan benderah merah putih (berperang) sampe titik darah penghabisan demi kebebasan bangsa Indonesia dari penjajarah.
Apa nggak hebat tuch pahlawan qta-qta. Karenanya, (seharusnya) loe-loe pade musti bangga pada para pahlawan. And salah satoe wujud kebanggan and kecintaan loe ama bangsa Indonesia, disaranin jangan malah mainin bendera merah putih. Khan kacian tuch.
Kalo aja yach pahlawan qta ntuh nggak berhasil merebut bendera merah putuh so pasti qta masih pada zaman penjajah, zaman di mana pepeperangan masih di mana-mana, mayat ada di mana-mana, and qta diyakin nggak bisa belajar sebagai sekarang ini, qta juga nggak bisa maen, and para perempuan diyakinin masih be dilecehin ama penajajah. Kejam khan? Makanya, qta yang sekarang ini, berkewajiban bersyukur and qta nggak maen-maen lagi, apalagi shoping bareng, hanya cuma sekedar boeat ngabisin doku ortu. Ihhh nggak bangets dech. Bangets!!!!
Hari pahlawan ntu musti qta hargain dengan sebaek-baeknya. Jangan sampe disepelin. Oke firenddss…
Emank nech Hari Pahlawan ntu patut qta kenang, cos n’the because perjuangan pahlawan ntuh tanpa tanda jasa bangets loehhh. Tapi mereka rela bangets mengorbankan nyawanya demi kemerdekaan bangsa Indonesia, ataw benderah merah putih qta ntu lohh --yang biasa qta gunain pas upacara ntu-ntu loe guys.
Salah contohnya bahwa qta nech menghomati para pahlawan adalah dengan mendoakannya, menghargainya benderah merah putih, and de ele el yang nggak bisa disebutin satoe persatoenya.
Oeii yach niech guys, kamoe-kamoe pernah nggak cech, dateng ke museum-museum pahlawan. Jangan supermarket and mol-mol bae yang sering dikunjungin. Tapi sesekali-kali dikunjungin lah museum yang ada di Jambi –ato bila perlu, mengunjungi museum nasional yang ada di Jakarta ato daerah laennya.
Buanyak bangtes loe peninggalan-peninggalan atau miniatur pada saat mereka lagi rapat untuk mempertahankan Indoensia dari serangan penjajah.
Khan buanyak bangets, cerita-cerita yang bisa qta ambil hikmahnya, maksudnya cerita-cerita para pahlawan qta ntu, gitchu loh, and qta bisa ngeliat tokoh-tokoh pahlawan yang lage megang senapan, berperang. Pokokke yeach guys, kalo kamoe-kamoe ke sana, makin bertambah dech pengetahuan kamoe tentang sejarah gitchu loh.
And satoe lage nech friends, kamoe udah pernah loem liat makam para pahlawan yang ada di Thehok ntu. Kalo belum sesekali boleh lah loe berunjung ke sana. Di sana ntuh yach friend di mana-mana banyak makan –ya eyalah, dimana-mana yang namanya makam, so pasti dimana-mana ada kuburan yang isinya mayat para. Iya nggak guys!
Kalo loe udah berkunjung, pasti loe ngeliat makam makam yang nggak dikenal ampe yang dikenal, and ada juga nech makan yang isinya hanya dua orang sekaligus. Kasihan bangets yach guys.
Seharusnya kamoe-kamoe pada bersyukur bisa hidup di zaman yang nggak ada lagi peperangan, coba dech kamoe bayangin kalo qta ntuh hidup pada maasa ntuh. Betapa tersiksanya qta, diamana-mana qta akan mendenagar bunyi letusan dari senapan para penjajah bersahut-sahutan ama pistol para pahlawan Indonesia, bahkan sesekali qta akan mendegar dentuman merim, terdengar di mana-mana. Pokonya hidup pada zaman peperangan ntu, jadi nggak tenang and hiduop penuh dengan keteangan and kecemasan. Ya nggak. Betul, betul, betul.
So kamoe-kamoe musti rajin-rajin belajar. Bukan anak MAN Model Jambi be yach yang kudu rajin belajar, tapi seluruh anak-anak yang mengenakan seragam abu-abu putih, putih biru ampe putih merah, plus mahasiswa, yang kudu rajin belajar, belajar and belajar untuk mengisi pasca kemedekaan Indonesia.
Coz qta ntu musti buktikan ama Negara-negara luar, kalo qta ntu juga musti bisa, jangan mo kalah ama Negara laen.
Mulai dari sekarang kamoe-kaoe musti rajin belajar, agar kamoe-kaoe nggak bikin kecewea para pahlawan yang udah mendahukui qta plus yang udah berjasa pada bangsa ini. Plus kalo loe nggak diitinggalin and kalah ama Negara laen.
Okey guys, Hidup Indonesia.
Jumat, 06 November 2009
SUMPAH PEMUDA
Siapa yang mencederai, yang membelakangi, yang melecehkan komitmen Sumpah Pemuda dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu, mes-tinya berhitung bahwa mereka akan berhadapan dengan pemuda dan rakyat Indonesia secara keseluruhan yang akan merasa kedaulatan dan kehormatan-nya serasa dilukai”.
Suatu gagasan luar biasa juga dibentangkannya. Dikemukakannya bahwa jika ditelusuri secara cermat kelahiran bangsa Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, sesungguhnya dia dibangun atas dasar konsepsi SARA, yaitu dari bangunan keragaman suku, bangsa, agama dan warna kulit pemuda Indonesia dari berbagai daerah-daerahlah yang mendeklarsikan Sumpah Pemuda untuk menyatukan Indonesia dari Sabang sampai Marauke. Tetapi dipertanyakannya, justru kenapa SARA saat ini yang kemudian berbalik menjadi ancaman konflik antar masyarakat, yang hampir saja memperok-porandakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia?
***
Kegamangan Almarhum Husni Djamaluddin yang dikenal memiliki sumber-sumber pemikiran orisinil atas kedalaman perenungan yang dikaruniahkan Tuhan kepadanya, di saat-saat melanjutkan perjuangan yang tertatih-tatih untuk --- tidak sabar lagi, segera sekarang saja! --- pembentukan Propinsi Sulawesi Barat. Dikegamangannya dikatakan bahwa kenapa untuk membentuk suatu wilayah pemerintahan propinsi saja, kita mesti dan harus bekerja keras seperti ini, harus dengan semangat “perjuangan” (sebaimana dicontohkannya penamaan yang digunakan Komite “Perjuangan” Pembentukan Propinsi Sulbar), seperti saja ketika kita berjuang dalam pencapaian kemerdekaan Indonesia.
Bukankah bangsa Indonesia katanya sudah sekian puluhan tahun telah men-capai kemerdekaannya, dan tidak ada golongan kolonialis di bangsa Indonesia yang harus di lawan. Apa juga toh salah katanya, “Mendirikan Propinsi Sulawesi Barat, bukanlah bermaksud memisahkan orang-orang Indonesia yang bersuku Mandar, dari Saudaranya yang ber-KTP R.I., orang-orang Mandar adalah juga orang Indonesia, tetap ber-KTP R.I.”, ungkapnya pada saat Kongres Rakyat mandar dilaksanakan di Majene pertengahanh 2001.
Kegelisahan tentang nasionalisme keindonesiaan semakin menguat, ketika saya bersama sekolompok anak-anak muda Mandar bermaksud menerbitkan sebuah tabloid khusus untuk mendukung perjuangan pembentukan Propinsi Sulawesi Barat. Sebagai konsultan, Alamarhum secara terbuka mengatakan ketidak-sepakatnya jika tabloid itu dinamai “Mandar Pos”, dengan dalih bahwa lagi-lagi nanti dicurigai sebagai orang-orang yang bergerak atas nama kesukuan, dipandang oleh penguasa sebagai bagian dari kaum separatis yang akan melakukan “pemberontakan” daerah.
Hanya saja Almarhum kemudian bersepakat, ketika saya mencoba memberi argumen, bahwa penamaan “Mandar” untuk tabloid ini bukanlah dalam pengertian suku, tetapi menjadi dari “Nama” dan “Identitas” dimana tabloid ini beredar, serta cakupan pemberitaannya yang mendekatkannya pada segmen pembacanya orangt-orang Mandar. Alamarhum mengangguk-angguk, sedikit agak setuju. Tetapi ketika mencoba memberi argumen dengan logika terbalik, ia tersernyum setuju.
Siapa yang mencederai, yang membelakangi, yang melecehkan komitmen Sumpah Pemuda dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu, mes-tinya berhitung bahwa mereka akan berhadapan dengan pemuda dan rakyat Indonesia secara keseluruhan yang akan merasa kedaulatan dan kehormatan-nya serasa dilukai”.
Suatu gagasan luar biasa juga dibentangkannya. Dikemukakannya bahwa jika ditelusuri secara cermat kelahiran bangsa Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, sesungguhnya dia dibangun atas dasar konsepsi SARA, yaitu dari bangunan keragaman suku, bangsa, agama dan warna kulit pemuda Indonesia dari berbagai daerah-daerahlah yang mendeklarsikan Sumpah Pemuda untuk menyatukan Indonesia dari Sabang sampai Marauke. Tetapi dipertanyakannya, justru kenapa SARA saat ini yang kemudian berbalik menjadi ancaman konflik antar masyarakat, yang hampir saja memperok-porandakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia?
***
Kegamangan Almarhum Husni Djamaluddin yang dikenal memiliki sumber-sumber pemikiran orisinil atas kedalaman perenungan yang dikaruniahkan Tuhan kepadanya, di saat-saat melanjutkan perjuangan yang tertatih-tatih untuk --- tidak sabar lagi, segera sekarang saja! --- pembentukan Propinsi Sulawesi Barat. Dikegamangannya dikatakan bahwa kenapa untuk membentuk suatu wilayah pemerintahan propinsi saja, kita mesti dan harus bekerja keras seperti ini, harus dengan semangat “perjuangan” (sebaimana dicontohkannya penamaan yang digunakan Komite “Perjuangan” Pembentukan Propinsi Sulbar), seperti saja ketika kita berjuang dalam pencapaian kemerdekaan Indonesia.
Bukankah bangsa Indonesia katanya sudah sekian puluhan tahun telah men-capai kemerdekaannya, dan tidak ada golongan kolonialis di bangsa Indonesia yang harus di lawan. Apa juga toh salah katanya, “Mendirikan Propinsi Sulawesi Barat, bukanlah bermaksud memisahkan orang-orang Indonesia yang bersuku Mandar, dari Saudaranya yang ber-KTP R.I., orang-orang Mandar adalah juga orang Indonesia, tetap ber-KTP R.I.”, ungkapnya pada saat Kongres Rakyat mandar dilaksanakan di Majene pertengahanh 2001.
Kegelisahan tentang nasionalisme keindonesiaan semakin menguat, ketika saya bersama sekolompok anak-anak muda Mandar bermaksud menerbitkan sebuah tabloid khusus untuk mendukung perjuangan pembentukan Propinsi Sulawesi Barat. Sebagai konsultan, Alamarhum secara terbuka mengatakan ketidak-sepakatnya jika tabloid itu dinamai “Mandar Pos”, dengan dalih bahwa lagi-lagi nanti dicurigai sebagai orang-orang yang bergerak atas nama kesukuan, dipandang oleh penguasa sebagai bagian dari kaum separatis yang akan melakukan “pemberontakan” daerah.
Hanya saja Almarhum kemudian bersepakat, ketika saya mencoba memberi argumen, bahwa penamaan “Mandar” untuk tabloid ini bukanlah dalam pengertian suku, tetapi menjadi dari “Nama” dan “Identitas” dimana tabloid ini beredar, serta cakupan pemberitaannya yang mendekatkannya pada segmen pembacanya orangt-orang Mandar. Alamarhum mengangguk-angguk, sedikit agak setuju. Tetapi ketika mencoba memberi argumen dengan logika terbalik, ia tersernyum setuju.
Label:
sumpah pemuda
Jumat, 23 Oktober 2009
PIAGAM MILIK KUANTAN SINGINGI
Kuantan singngi berhasil memperoleh penghargaan dari mentri kehutanan karena telah berhasil melaksanakan penghijauan dengan sukses.
Saya merasa bangga dan senang mendengar beritatersebut.. Dan selamat sayai ucapkan kepada kabupaten Kuansing yang telah memperoleh penghargaan. Penghargaan tersebut diperoleh atas kerjasama masyarakat kuansing. Semoga dengan penghargaan tersebut Kuansing lebih maju dan dapat kita banggakan bersama.
Semoga masyarakat kuansing tetap menjaga dan memelihara penghijauan yang ada,karena penghijauan tersebut banyak manfaatnya salah satunya dapat mencegah terjadinya banjir.
Sekali lagi selamat atas piagam yang diperoleh dan lebih ditingkatkan lagi.
Kuantan singngi berhasil memperoleh penghargaan dari mentri kehutanan karena telah berhasil melaksanakan penghijauan dengan sukses.
Saya merasa bangga dan senang mendengar beritatersebut.. Dan selamat sayai ucapkan kepada kabupaten Kuansing yang telah memperoleh penghargaan. Penghargaan tersebut diperoleh atas kerjasama masyarakat kuansing. Semoga dengan penghargaan tersebut Kuansing lebih maju dan dapat kita banggakan bersama.
Semoga masyarakat kuansing tetap menjaga dan memelihara penghijauan yang ada,karena penghijauan tersebut banyak manfaatnya salah satunya dapat mencegah terjadinya banjir.
Sekali lagi selamat atas piagam yang diperoleh dan lebih ditingkatkan lagi.
Jumat, 16 Oktober 2009
ULANG TAHUN KUANTAN SINGINGI
Kabupaten Kuantan Singingi, yang terdiri dari 12 kecamatan ini baru saja melangsungkan ulang tahun yang ke-10. kita sebagai warga Kabupaten tercinta ini pastinya bahagia atas bertambahnya usia kabupaten kita. Karena rasa bahagia inilah Bupati kabupaten Kuantan Singingimengadakan beberapa ivent. Salah satu ivent tersebut adalah jalan santai yang diikuti oleh warga. Mulai dari anak-anak kecil sampai orang-orang tua yang sangat gembira dalam memeriahkan acara ini.
Semakin bertambahnya umur Kab.KUANSING semakin bertambah pula harapan yang ingin kita wujudkan.Selain itu,banyak pula tantangan yang akan kita hadapi untuk memajukan Kab.KUANSING kita yang tercinta ini.Marilah!Kita semua yang tinggal di Kab.KUANSING,sebagai warga yang baik marilah kita bersama,bersatu untuk memajukan dan mewujudkan impian dan harapan kita semua.
Jika Kuansing dipandang dunia luar, tentu kita sebagai warga Kuansing ikut merasa bahagia,,,,,,,,,,,,,,
Kuansing ku....
Kabupaten ku........
tempat berpijakku.....
Majulah, aku mendukungmu......
Kabupaten Kuantan Singingi, yang terdiri dari 12 kecamatan ini baru saja melangsungkan ulang tahun yang ke-10. kita sebagai warga Kabupaten tercinta ini pastinya bahagia atas bertambahnya usia kabupaten kita. Karena rasa bahagia inilah Bupati kabupaten Kuantan Singingimengadakan beberapa ivent. Salah satu ivent tersebut adalah jalan santai yang diikuti oleh warga. Mulai dari anak-anak kecil sampai orang-orang tua yang sangat gembira dalam memeriahkan acara ini.
Semakin bertambahnya umur Kab.KUANSING semakin bertambah pula harapan yang ingin kita wujudkan.Selain itu,banyak pula tantangan yang akan kita hadapi untuk memajukan Kab.KUANSING kita yang tercinta ini.Marilah!Kita semua yang tinggal di Kab.KUANSING,sebagai warga yang baik marilah kita bersama,bersatu untuk memajukan dan mewujudkan impian dan harapan kita semua.
Jika Kuansing dipandang dunia luar, tentu kita sebagai warga Kuansing ikut merasa bahagia,,,,,,,,,,,,,,
Kuansing ku....
Kabupaten ku........
tempat berpijakku.....
Majulah, aku mendukungmu......
GEMPA BUMI DI SUMATRA BARAT
Waktu terus berjalan, Sang surya yang terbit di hari ini , Takkan kita jumpai di hari esok, Dunia memang semakin tua , Sejalan dengan usia yang bertambah , Kita tak pernah tahu, Apa yang akan terjadi pada kita, Sebelum itu benar-benar terjadi, Itulah kuasa Tuhan , Yang harus selalu kita ingat, Wahai umat manusia , Banyak- banyaklah berbuat amal sebelum waktu memusnahkan engkau. Lihatlah kini bumi pertiwi kita menangis,,,,,,,,,,canda tawa tak ada lagi,,,,………………
Dari untaian kalimat di atas ada hikmah yang dapat kita ambil, dimana mengenang peristiwa yang telah menimpa saudara kita di Sumatra Barat, tepatnya di Daerah Pariaman. Gempa bumi ini terjadi pada tanggal 30 september 2009 lalu, pada pukul 17.16 WIB dengan kekuatan 7,6 SR. Gempa susulan yang terjadi berikutnya dengan kekuatan 6,7 SR. Sungguh dahsyat, karena sampai kini diperkirakan ratusan orang meninggal, dan ribuan orang lainnya menghilang dan belum ditemukan. Usaha pencarian masih terus dilakukan dengan maksimal.
Selain itu, gempa juga terjadi di Provinsi Jambi, tepatnya Daerah Kerinci dengan kekutan 5,1 SR. Gempa yang terjadi baik di Sumatra Barat maupun di Jambi akibat adanya benturan lempeng Indo- Austrlia di bawah lapisan bumi kita.
Jika kita perhatikan, jerit tangis saudara kita yang menjadi korban, sungguh memilukan. Kini tidak terketukkah hati nurani kita untuk terus banyak melakukan ibadah kepada Sang Khalik, karena Dia dengan mudah dapat melakukan apa yang Dia inginkan. Mari saudara ku, lekas kita bertobat dan meminta ampun kepada-Nya.
Waktu terus berjalan, Sang surya yang terbit di hari ini , Takkan kita jumpai di hari esok, Dunia memang semakin tua , Sejalan dengan usia yang bertambah , Kita tak pernah tahu, Apa yang akan terjadi pada kita, Sebelum itu benar-benar terjadi, Itulah kuasa Tuhan , Yang harus selalu kita ingat, Wahai umat manusia , Banyak- banyaklah berbuat amal sebelum waktu memusnahkan engkau. Lihatlah kini bumi pertiwi kita menangis,,,,,,,,,,canda tawa tak ada lagi,,,,………………
Dari untaian kalimat di atas ada hikmah yang dapat kita ambil, dimana mengenang peristiwa yang telah menimpa saudara kita di Sumatra Barat, tepatnya di Daerah Pariaman. Gempa bumi ini terjadi pada tanggal 30 september 2009 lalu, pada pukul 17.16 WIB dengan kekuatan 7,6 SR. Gempa susulan yang terjadi berikutnya dengan kekuatan 6,7 SR. Sungguh dahsyat, karena sampai kini diperkirakan ratusan orang meninggal, dan ribuan orang lainnya menghilang dan belum ditemukan. Usaha pencarian masih terus dilakukan dengan maksimal.
Selain itu, gempa juga terjadi di Provinsi Jambi, tepatnya Daerah Kerinci dengan kekutan 5,1 SR. Gempa yang terjadi baik di Sumatra Barat maupun di Jambi akibat adanya benturan lempeng Indo- Austrlia di bawah lapisan bumi kita.
Jika kita perhatikan, jerit tangis saudara kita yang menjadi korban, sungguh memilukan. Kini tidak terketukkah hati nurani kita untuk terus banyak melakukan ibadah kepada Sang Khalik, karena Dia dengan mudah dapat melakukan apa yang Dia inginkan. Mari saudara ku, lekas kita bertobat dan meminta ampun kepada-Nya.
Senin, 28 September 2009
SMA PINTAR dengan SUKARMIS
Pristiwa ini terjadi pada kamis 10 september 2009 sekitar jam 05.00 wib sore.Sebelumnya sekolah kami belum pernah mengadakan acara yang sangat membanggakan kami ini,di hari-hari sebelumnya acara yang diadakan di sekolah kami hanya tergolong biasa-biasa saja tetapi acara yang telah diadakan ini yakni ,berbuka bareng bersama Bupati Kuansing ini sangat membanggakan sekaligus mengangkat nama sekolah Pintar yang memang telah lama berdiri tetapi belum dikenal masyarakat Kuansing secara menyeluruh.Dengan adanya acara buka bareng ini nama sekolah Pintar kami harapkan dapat dikenal secara menyeluruh oleh masyrakat Kunsing dan menjadi motivasi bagi para siswa untuk selalu meningkatkan mutu,semangat dalam belajar untuk memejukan Kuansing.
Dalam proses penyambutan bapak Bupati ini beliau mengacungkan jempol pada keramahan dan kesopanan para siswa SMA Pintar dalam menyambut beliau.Beliau mengharapkan kebiasaan ini dapat dipertahankan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dimanapun berada.
Acara ini dihadiri oleh para orang-orang penting dan pejabat-pejabat pemerintah seperti,Bpk sekda Kuansing,Bpk Kadis,ketua DPRD kuansing ,dan para pemerintah yang berada Kuantan tengah.Kami juga melaksanakan shalat maghrib,isya’,dan dilanjutkan dengan tarawih dan witir.Setelah melaksanakan shalat berjamaah ,bapak bupati dan clien lain memberikan sedikit petuah-petuah mereka kepada kami khusus siswa SMA Pintar yang mengharapkan sekolah yang dibiayai oleh Pemda ini bisa menunjukan eksistensinya dan mengangkat nama Kabupten Kuantan Singingi.
Demikian tulisan ini dibuat semoga Kabupaten Kuantan Singingi kedepan semakin MAJU DAN JAYA.
BASATU NAGORI MAJU OC...
Dalam proses penyambutan bapak Bupati ini beliau mengacungkan jempol pada keramahan dan kesopanan para siswa SMA Pintar dalam menyambut beliau.Beliau mengharapkan kebiasaan ini dapat dipertahankan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dimanapun berada.
Acara ini dihadiri oleh para orang-orang penting dan pejabat-pejabat pemerintah seperti,Bpk sekda Kuansing,Bpk Kadis,ketua DPRD kuansing ,dan para pemerintah yang berada Kuantan tengah.Kami juga melaksanakan shalat maghrib,isya’,dan dilanjutkan dengan tarawih dan witir.Setelah melaksanakan shalat berjamaah ,bapak bupati dan clien lain memberikan sedikit petuah-petuah mereka kepada kami khusus siswa SMA Pintar yang mengharapkan sekolah yang dibiayai oleh Pemda ini bisa menunjukan eksistensinya dan mengangkat nama Kabupten Kuantan Singingi.
Demikian tulisan ini dibuat semoga Kabupaten Kuantan Singingi kedepan semakin MAJU DAN JAYA.
BASATU NAGORI MAJU OC...
Label:
gndut
Minggu, 13 September 2009
MALAM
Malam tiadakah engkau tahu bahwa ada ridu yg menghampirimu…
di saat hati di landa kesepian tatkala gelisah rasa di jiwa…
wajahnya selalu terbayang-bayang di keheningan malam yang tak bertepi…
MALAM…andai engkau dapat berbicara…
akan kuselipkan kata-kata RINDU ini untuknya…..
seseorang yang sangat aku cintai…
Langganan:
Postingan (Atom)